TEMPO.CO, Jakarta - Komandan milisi Rusia yang menyerang wilayah perbatasan minggu ini, Rabu, 24 Mei 2023, mengatakan bahwa kelompoknya akan segera melancarkan lebih banyak serangan ke wilayah Rusia.
Denis Kapustin, yang menyatakan dirinya sebagai komandan Korps Sukarelawan Rusia (RVC), berbicara kepada wartawan di sisi perbatasan Ukraina dengan Rusia sehari setelah Moskow mengatakan telah memukul mundur serangan di wilayah Belgorod.
Kyiv mengatakan serangan itu dilakukan warga Rusia, menyebutnya sebagai perselisihan internal Rusia yang tumbuh di dalam negeri. Dua kelompok yang beroperasi di Ukraina - RVC dan Legiun Kebebasan Rusia - telah mengaku bertanggung jawab.
Militer Rusia mengatakan telah mengusir para militan, yang menyerang mereka menggunakan kendaraan lapis baja, dan memukul mundur mereka yang selamat kembali ke Ukraina.
Kapustin mengatakan dua dari prajurit pejuangnya “luka ringan”, dan bahwa kerugian total di pihaknya karena operasi itu adalah dua tewas dan 10 orang terluka. Moskow mengklaim telah membunuh 70 “Nasionalis Ukraina”.
Kapustin juga mengatakan para pejuang telah mengambil kendaraan lapis baja Rusia dan senjata anti-drone sebagai trofi.
"Saya rasa Anda akan melihat kami lagi di sisi itu," kata Kapustin, yang memperkenalkan dirinya dengan tanda panggil White Rex. "Saya tidak bisa mengungkapkan hal-hal yang akan datang itu, saya bahkan tidak bisa mengungkapkan arahnya. Perbatasannya cukup panjang. Sekali lagi akan ada titik di mana hal-hal akan menjadi panas."
Dia berulang kali ditanya tentang laporan media Barat bahwa milisinya telah menggunakan peralatan militer AS yang dimaksudkan untuk membantu Ukraina mempertahankan diri dari invasi Rusia, tetapi menolak untuk menjawab secara langsung.
"Saya tahu persis dari mana saya mendapatkan senjata saya. Sayangnya bukan dari mitra Barat", katanya.
Dia juga mengisyaratkan bahwa peralatan militer Barat telah direbut oleh Rusia dalam pertempuran untuk Bakhmut di Ukraina timur dan peralatan semacam itu dapat dibeli di pasar gelap.
“Saya kira saya sudah menjelaskan bahwa bantuan militer Barat sayangnya bolak-balik, diserang. Di Bakhmut misalnya saya tahu banyak kendaraan lapis baja, kendaraan lapis baja Amerika, diserang pasukan Rusia,” katanya.